Dampak mengerikan dari fenomena ekonomi Indonesia dimana produsen pabrik menjual produknya langsung ke konsumen akhir. Berakibat terhadap persaingan bisnis makin tidak sehat, dimana sekarang orang berlomba-lomba menjual produk lebih murah. Hanya yang bermodal besar yang menang dengan pabriknya yang bisa memproduksi barangnya secara efisien.
Bisnis UMKM yang makin tergerus, karena sepinya pembeli dan kalah bersaing dengan produsen besar. Barang jualannya pun yang selalu dibanding-bandingkan dengan banjirnya produk marketplace.
Perputaran uang semakin kecil, akibat hilangnya beberapa pekerjaan mulai dari agen, distributor, pengecer, hingga kuli panggul barang di toko dan di pasar.
Kebiasaan masyarakat yang berubah, karena sudah terbiasa masyarakat dengan barang-barang murah dari pabrik menjadikan masyarakat sudah tidak mau lagi belanja produk dari toko-toko offline dan UMKM karena perbedaan harga yang signifikan.
Keringnya uang di kalangan masyarakat kelas menengah ke bawah disebabkan hilangnya mata pencaharian. Dengan perputaran uang semakin mengecil, dampaknya ekonomi daerah tidak berkembang, maka uang di masyarakat kelas menengah makin mengering.
Yang kaya makin kaya, dan yang miskin makin miskin. Yang kaya dengan mudahnya menjual barang murah ke pelosok daerah dengan jualan online. Yang miskin harus bersusah payah usaha untuk bisa bersaing dengan yang kaya.
Itulah fakta melemahnya ekonomi yang melanda Negeri ini, daya beli masyarkat yang menurun terus menerus. Disisi lain kenaikan PPN tahun 2025 diwacanakan oleh Pemerintah. Sampai di sini paham??? Ayo mikir...
#ekahope
#SAYAINDONESIA
#PolitikKonyol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar