Lagu Genjer-Genjer Yang Dulu Dilarang, Sekarang Diviralkan


Belakangan ini, lagu Genjer-genjer tengah viral di media sosial. Padahal lagu ini dilarang pada masa Pemerintahan Orde Baru.


Pada tahun 1942, Lagu Genjer-genjer diciptakan oleh M. Arif yang kala itu merupakan seorang musisi Banyuwangi dari Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) yang berafiliasi dengan PKI, sebagai bentuk sindiran terhadap Jepang atas penderitaan rakyat Indonesia kala itu. 


Lagu Genjer-Genjer memang identik dengan PKI karena lagu tersebut menjadi lagu pembukaan pada setiap pertemuan-pertemuan PKI. Sehingga makna PKI serta ideologi komunis pun kian lekat dengan lagu Genjer-Genjer. Bahkan Utan dalam bukunya mengatakan, pada tahun 1964 D.N Aidit mengklaim bahwa lagu Genjer-Genjer sebagai lagu Mars PKI.


Ada pula beberapa alasan kenapa lagu Genjer-genjer dilarang, seperti yang dilansir dari jurnal Genjer-Genjer: Fungsi dan Peran (2010) oleh Ruddy Eppata Cahyono. Adapun alasan-alasan tersebut yaitu:

1. Bertumpu pada kedekatannya dengan PKI yang secara langsung menanamkan konsekuensi dalam lagu tersebut.

2. Isu-isu yang beredar di kalangan umum, baik yang dibangun pemerintah maupun masyarakat luas dan Orde Baru terhadap lagu Genjer-Genjer sebagai lagu yang mengandung stigma komunis, semakin menguatkan jalan pemerintah dan masyarakat untuk menghilangkan lagu tersebut dari kancah hiburan nasional.

3. Susunan lirik pada lagu Genjer-genjer dianggap sebagai sebuah simbol atau bermakna ganda.


Dari situlah, pemerintah Orde Baru merasa perlu mencekal adanya lagu Genjer-Genjer untuk menutup segala macam langkah PKI. (13/04/2023)




Mari "Berbagi Kebaikan" bersama kami, melalui Rekening Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA 


Bank BRI

Nama Rekening : LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SAYA INDONESIA

Nomor Rekening : 3201-01-011782-53-7



#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia

Rocky Gerung : Sebentar Lagi Akan Banyak LSM dan Mahasiswa Bakal Turun ke Jalan


Makin memanasnya suhu politik di Indonesia menjelang pemilu tahun 2024, membuat Rocky Gerung menyampaikan analisanya tentang LSM dan mahasiswa bakal turun ke jalan.

Dilansir HARIANHALUAN.COM dari video YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada 7 April 2023, Rocky Gerung pun ikut menanggapi isu dan kondisi politik yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.

Menurut Rocky, tidak lama lagi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) akan bergabung dengan mahasiswa dan turun ke jalan.

"Mungkin sebentar lagi akan banyak LSM yang bergabung dengan mahasiswa untuk mulai turun ke jalan, karena keadaan politik saat ini yang menyedihkan, " tutur Rocky.

Rocky mempertanyakan sebetulnya mengapa justru di akhir pemerintah Presiden Jokowi terjadi hal-hal semacam ini.

Rocky menuturkan bahwa apapun bisa terjadi kekacauan di akhir-akhir ini, seperti misalnya PDIP selaku partai politik yang merasa berada di atas angin dibandingkan partai-partai politik lainnya.

"PDIP merasa dia berada di atas angin, oleh karena itu seluruh kekuatannya akan dikerahkan untuk memastikan Jokowi tidak lagi berada di putaran politik berikutnya, " terang Rocky.

Rocky juga menyebut bahwa Wayan Koster, Gubernur Bali saat ini merupakan petugas andalan yang dipakai PDIP untuk melawan Jokowi

"Wayan Koster (adalah) sebagai petugas andalan PDIP, dia ditugasi untuk pasang badan menantang Jokowi.

"Namun kita akan lihat nanti efek dari ketidakmampuan Jokowi untuk membujuk PDIP dan memberi rasa nyaman di politik, " terang Rocky.

"Sebaiknya kita ucapkan per hari ini (7 April 2023), bahwa nanti 2 minggu ke depan, Jokowi akan tersingkir justru di dalam koalisi yang dia bentuk sendiri, " ungkap Rocky. (10/04/2023)


Mari "Berbagi Kebaikan" bersama kami, melalui Rekening Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA.

Bank BRI

Nama Rekening : LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SAYA INDONESIA

Nomor Rekening : 3201-01-011782-53-7



#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia

Takjil Itu Bukan Hidangan Buka Puasa


Istilah takjil sering keliru digunakan. Pengertian takjil menjadi salah kaprah dengan banyaknya hidangan untuk berbuka. Banyak orang mengistilahkan takjil adalah hidangan itu tidak benar.

Takjil diambil dari bahasa Arab, yaitu ajjala-yu'ajjilu-ta'jilan yang artinya adalah "menyegerakan" atau "cepat-cepat".

Maksudnya, jika telah masuk waktu Maghrib, segeralah berbuka, walau hanya dengan seteguk air. Dengan demikian, takjil itu adalah merupakan perbuatan menyegerakan berbuka puasa.

Nah, di Indonesia, dilakukan penyederhanaan ucapan, yaitu mengambil kata ta'jilan yang kemudian pengucapannya disederhanakan lagi menjadi takjil.

Namun, seiring berjalannya waktu, kata yang digunakan untuk menyuruh orang segera berbuka puasa justru dimaknai sebagai makanan pembuka saat waktu Maghrib tiba. (04/04/2023)


Mari "Berbagi Kebaikan" bersama kami, melalui Rekening Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA

Bank BRI
Nama Rekening : LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SAYA INDONESIA
Nomor Rekening : 3201-01-011782-53-7


#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia

Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA