Peradaban Ibarat Dapur Ngebul

Di balik sebuah peradaban, ada sebuah visi  yang kemudian melahirkan genius² kreatif lewat sekelompok kecil orang yang disebut minoritas kreatif, Maka peradaban bisa kita artikan sebagai ranah tindakan² pribadi perorangan baik sendiri maupun secara kolektif menelorkan kreasi dan inovasi di berbagai bidang.

Adapun ciri² kreativitas dan inovasi haruslah berupa temuan atau karya cipta yang mengandung 3 hal:

1. Temuan² baru yang orisinal dan belum ada 

sebelumnya.

2. Punya daya kejut dan spektakuler. 

3. Bermanfaat buat banyak orang, baik Bisa secara fisik, intelektual maupun spiritual.

 

Lantaran peradaban itu ibarat dapur tempat memasak atau mengolah, kita memahami hidup tidaknya asap dapur ngebul, tapi tidak bisa melihatnya. 

Peradaban bisa kita rasakan atau kita pahami, tak bisa dilihat karena tidak kasat mata. Yang bisa lihat adalah buah karyanya di bidang politik, ekonomi, sosial budaya atau pertahanan keamanan. 

Apakah ketika negara sedang kacau, penuh pergolakan dan konflik politik, lantas kaum minoritas kreatif mandeg? Tidak juga, malah situasi tersebut jadi bahan bakar kreativitas.

Yunani pada era munculnya genius² kreatif seperti sokrates, plato dan Aristoteles, lahir pada zaman yang gonjang ganjing. Ketika sebagai bangsa secara budaya bersatu namun secara politik terpecah belah.

Maka justru ini yang harus kita selidiki sekarang. Apa peradaban kita ibarat dapur masih ngebul? (30/04/2022)


Penulis : DR. Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute)

#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia

Amerikanisasi dan Westernisasi Pendidikan Menjauhkan Islam dari Sosialisme

Tergugah oleh percakapan dengan budayawan Solo Halim Hade.

Benarkah Amerikanisasi dan Westernisasi pendidikan kita menyebabkan para elit Islam menjauhi Sosialisme? Menurut saya iya. Dalam aspek ini, sekarang malah jauh lebih.mundur dari era Sarekat Islam  HOS Cokroaminoto yang kali pertama memandang adanya persenyawaan antara Islam dan Sosialisme.

Di era orde baru  para cendekiawan Muslim seperti Dawam Rahardjo, Djohan Effendi, Gus Dur dan Adi Sasono, bahkan  lebih kontekstual lagi dalam mengeksporasi dan merajut pertautan antara Islam dan Sosialisme dalam kerangka pemikiran Mengaktualisasikan Gagasan Keadilan Sosial sesuai sila kelima Pancasila. Maupun dalam menggagas program-program yang lebih praktis bagi masyarakat yang terpinggirkan secara sosial-ekonomi maupun sosial-budaya.

Namun seturut wafatnya para cendekiawan Muslim tersebut tadi, para aktivis dan  elit politik Muslim, mengalami historical missing-link alias keterputusan matarantai sejarah dengan gagasan-gagasan intelektual HOS Cokroaminoto, Dawam Rahardjo, Abdurahman Wahid, Djohan Effendi, dan Adi Sasono, yang memandang adanya satu tarikan nafas antara Islam dan Sosialisme.

Bahkan mantan wakil presiden pertama, bung Hatta, yang tidak berpretensi sebagai intelektual Muslim, memandang analisa bedah sosial ekonomi lewat karya2 Karl Marx, sangat penting untuk menemukan ciri khas sosialisme yang cocok dengan kodrat geopolitik negaranya masing2. Termasuk Indonesia. Tak heran lewat telaah dan eksplorasinya yang mendalam, Hatta mampu memunculkan gagasan original, Koperasi sebagai sokoguru perekonomian nasional.

Ironisnya, ketika era Orba yang serba represif masih mampu mewacanakan secara luas sosialisme Islam, kondisi obyektif pasca reformasi hingga kini malah secara sistematis mematikan wacana dan upaya mempersenyawakan Islam dan Sosialime.

Bahkan menanamkan paham yang salah kepada pada masyarakat  utamanya para mahasiswa dan pemuda, bahwa Sosialisme itu identik dengan komunisme. Padahal sejarah pergerakan nasional kita, sosialisme merupakan dinamo starternya.

Arah dan kiblat dunia pendidikan kita yang  condong ke Amerika dan Eropa Barat yang pro kapitalisme, liberalisme dan persaingan/pasar bebas, maka lewat sarana pendidikan Islam didorong untuk menganut kapitalisme, neoliberalisme dan pasar bebas.

Alhasil, para intelektual Muslim era pasca reformasi, semakin mengabaikan pertautan erat antara Sosialisne dan Islam. Berarti pula, para elit dan cendekiawan Muslim tidak lagi memberi sumbangan nyata terhadap pengembanga wacana pengaplikasian Keadilan Sosial sesuai sila kelima Pancasila. Maupun Pasal 33 UUD 1945. (18/04/2022)


Penulis : DR. Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute)

#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia

Berbagi Kebaikan "Takjil" Kegiatan Rutin Di Bulan Ramadhan



SAYA INDONESIA Mengabarkan, Surabaya - Dewan Pimpinan Wilayah LSM SAYA INDONESIA Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan berbagi kebaikan Takjil (15/04/2022). Kegiatan ini dihadiri langsung Ketua bersama Sekretaris DPW Jatim Ibu Mahani dan Ibu Nining Rahayu.


Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap bulan Ramadhan ini juga bukan hanya saja berbagi takjil, akan tetapi ajang silaturahmi dengan berbuka puasa bersama. "Acara bukber ini bisa dilihat banyak yang membawa anak, istri, dan saya sendiri mengajak suami. artinya apa agar supaya semangat kekeluargaan di dalam LSM SI ini terjalin dengan baik" kata Ibu Nining (Sekretaris DPW Jatim).

Beberapa pengurus DPP pun nampak hadir seperti Ketua dan Sekretaris DPP, Bapak Eka S Darmawan dan Bapak Lukman Hakim. Susasana akrab terlihat jelas sepanjang acara sejak bagi-bagi takjil hingga buka puasa bersama yang dilanjut ramah tamah.

"Tentunya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini, para donatur dari masyarakat dan saudaraku di LSM SAYA INDONESIA Jatim, Teposquare yang menyediakan tempat yang nyaman, dan juga Warung Rupik yang menyajikan menu yang sedap" Ibu Mahani (Ketua DPW Jatim). (18/04/2022)  


Mari "Berbagi Kebaikan" bersama kami, melalui Rekening Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA 

Bank BRI

Nama Rekening : LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT SAYA INDONESIA

Nomor Rekening : 3201-01-011782-53-7


#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia

#JawaTimur

Saatnya Mahasiswa Buka Pandora Box Reformasi



Setidaknya, aksi mahasiswa ke Senayan telah menciptakan dialektika sehingga jelas pikiran rakyat dan pikiran oligarki. Kedua pikiran itu apa boleh buat jadi bahan perbincangan di istana dan di kalangan politisi DPR. Yang ruwet dan kusut dengan sendiirinya terurai. Perkara belum ada kesimpulan itu soal lain.

Para mahasiswa sudah menjalankan fungsinya sebagai kekuatan moral sebatas yang bisa saat ini.  Dengan begitu para oligarki senayan sekarang dalam posisi defensif dan nggak bisa lagi easy going seperti sebelumnya. 

Tentu saja mahasiswa bukan faktor penentu politik, namun tindakan aksi mahasiswa  punya akibat politis. 

Di sinilah saya menangkap kesan adanya kekecewaan beberapa faksi di dalam istana yang berharap akibat politis aksi mahasiswa itu tercipta di istana, bukannya di DPR. 

Adanya faksi2 istana yang sedang berebut tuas mesin, demo yang tadinya diharapkan akan jadi katalisator terjadinya revolusi istana dan pergeseran kekuasaan,, ternyata kecele. Arus listrik sebagai pengantar panas justru mengalir deras ke DPR. Bukannya ke istana. 

Meski aksi mahasiswa ke DPR belum maksimal, setidaknya ada atmosfer politik baru.  Sekaligus mewartakan sebuah berita pikiran baru. Bahwa Jokowi akan segera jadi sejarah. Namun yang krusial ke depan, kita berurusan dengan sumber dan lumbung industri demokrasi berikut pabrik olahannya. Yaitu DPR.

Sepertinya, inilah tugas sejarah para mahasiswa di era digital dan medsos saat ini. Membuka kotak pandora DPR sebagai lumbung industri dan pabrik olahan penghasil demokrasi semu dan demokrasi seolah-olah. (13/04/2022)

Penulis : DR. Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute)

#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia


Tuntutan Demo Mahasiswa 11 April 2022 di Depan DPR RI/MPR RI


SAYA INDONESIA Mengabarkan, Jakarta - Massa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan kompleks parlemen DPR RI/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/04/2022).

Aksi tersebut digelar guna menolak wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden. Mereka mendesak DPR agar tak menggunakan hak konstitusinya untuk mengamandemen UUD yang mengatur penundaan pemilu dan memperpanjang masa jabatan presiden.

"Karena kita ingin memastikan konstitusi yang ada berjalan. Maka dari itu kita akan mengawal dan memastikan DPR RI melaksanakan konstitusi dengan baik sesuai dengan yang sudah ada," ujar Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal, Minggu (10/04/2022).

Berikut daftar 4 tuntutan mahasiswa dalam demo hari ini.
1. Mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
2. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
3. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen, bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode.
4. Mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab. (12/04/2022)

#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia

#MahasiswaBergerak

Arus Listrik Mahasiswa Belum Tentu Mengantarkan Panas




Gerakan mahasiswa dari dulu hingga kini, sejatinya merupakan arus listrik yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Sehingga berfungsi sebagai sumber energi untuk penghasil gerak dan pengantar panas. 

Tapi gerakan mahasiswa masuk ranah sosial, bukan ranah ilmu fisika. Kalau dalam perspektif fisika, ketika arus listrik mengalir ke kutub positif, maka otomatis menjadi sumber energi untuk penghasil gerak dan pengantar panas. Arus dan tegangan menghasilkan Daya.

Namun gerakan mahasiswa adalah salah satu komponen gerakan sosial. Sehingga meski arus listrik mengalir ke kutub positif dan jadi sumber energi, belum tentu menjelma jadi sumber pergerakan dan  pengantar panas.

Lantaran gerakan mahasiswa sejatinya gerakan sosial dan berurusan dengan manusia, arus dan tegangan yang harusnya jadi gelombang gerakan yang mengandung kekuatan, intensitas dan kedalaman, rentan untuk direkayasa menjadi riak dam buih yang dangkal. Seperti kata pepatah, beriak tanda tak dalam.

Bagaimana mengantisipasi agar gerakan tidak kehilangan daya? Di sinilah pentingnya pemetaan intenal gerakan maupun pemetaan eksternal di luar lingkup komunitas mahasiswa.

Sehingga para mahasiswa tidak tergesa gesa menarik kesimpulan bahwa  bertemunya arus dan tegangan telah menghasilkan kontraksi.

Padahal itu kontraksi palsu. Dikiranya saat melahirkan telah tiba, ternyata hanya deihidrasi. (10/04/2022)

Penulis : DR. Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute)

#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia

Arti Tajil Itu Menyegerakan Bukan Makanan


SAYA INDONESIA Mengabarkan, Surabaya - Pada umumnya tajil itu diartikan sebagai sebuah makanan pembuka puasa. Namun ternyata tajil sendiri bukanlah mengarah kesebuah makananya melainkan artinya menyegerakan.

Kata ta’jiilun kalau dibaca waqaf menjadi ta’jiil berasal dari fi’il madhi ‘ajjala yang artinya adalah menyegerakan. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Terus-menerus manusia berada dalam kebaikan selama mereka masih menyegerakan buka puasa.”

Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitabnya Fathul Bari membuat “Bab Tajil Al Fithr” yang artinya “Bab Menyegerakan Berbuka Puasa.”

Selama ini kita sering menggunakan kata tajil dalam pengertian umumnya yang tercermin saat ada kegiatan membagikan tajil berupa suatu barang atau suatu makanan dan minuman.

Setidaknya sedikit pengetahuan ini bisa membuka pemahaman agar tidak salah dalam mengartikan tajil. (04/04/2022)


#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia


Aturan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) Berubah Lagi

 


SAYA INDONESIA Mengabarkan, Jakarta - Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua, kini kembali diwajibkan menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau PCR. 

Ketentuan baru tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri dalam Masa Pandemi Covid-19, yang terbit 2 April 2022. Hal ini berbeda dengan aturan sebelumnya, yakni SE Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 11 Tahun 2022.

Sebelumnya disebutkan PPDN yang telah mendapatkan vaksinasi kedua dan ketiga atau booster tidak wajib menunjukan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.

Aturan terbaru Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN), Pemerintah menerbitkan aturan terbaru bagi pelaku perjalanan domestik atau Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) saat pandemi Covid-19.

Dikutip melalui laman resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Satgas mengeluarkan aturan baru perjalanan dalam negeri dan berlaku mulai 2 April 2022. (04/04/2022)


#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia


DPD Pacitan sambang Yayasan Pacitan Putra Mandiri

 



SAYA INDONESIA Mengabarkan, Pacitan - Pada hari Jum’at lalu, menjelang bulan suci Ramadhan  (31/3/2022) Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA Dewan Pimpinan Daerah Kabupaten Pacitan, mengunjungi Yayasan Pacitan Putra Mandiri dalam kegiatan "Berbagi Kebaikan" Jumat BERKAH (Berkarya dan Sedekah). Acara tersebut dihadiri guru dan anak asuh yang berdomisili di yayasan dan dilaksanakan secara sederhana.

Tidak mengurangi rasa hormat  dari perwakilan yayasan, Pak Boiran menyambut kehadiran kami LSM SAYA INDONESIA DPD Kabupaten Pacitan dengan penuh keakraban. Dirinya menyampaikan, ” Saya mengucapkan terima kasi kehadiran Lembaga Saya Indonesia di kantor yayasan ini, kami berharap SI agar bisa memberikan informasi kepada kami dan membantu apa saja yang sekiranya kami ada kesulitan.”

Semetara itu, Ketua LSM SAYA INDONESIA  DPD Pacitan Bapak Andi Sanjaya saat dikonfirmasi Minggu (3/4/2022) tentang kegiatannya ini mengatakan, “Kegiatan SI saat ini melanjutkan hasil musyawarah untuk  mendapatkan fasiltas  dari pemerintah beberapa minggu lalu.”




Selain itu lanjutnya, SI akan mensinergisitaskan yayasan dengan program -program pemerintah supaya mendapatkan bantuan yang bisa difungsikan sebagaimana semestinya  untuk perbaikan-perbaikan fasiltas yang ada di yayasan. (04/04/2022)


#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia
#Pacitan
#JawaTimur

Hasil Sidang Isbat: 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Ahad 3 April 2022


 

SAYA INDONESIA Mengabarkan, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, melalui sidang Isbat, menetapkan 1 Ramadhan 1443 H jatuh pada tanggal 3 April 2022 atau hari Ahad esok lusa.

"Sidang isbat sudah selesai dilaksanakan, dan diikuti Komisi VIII DPR dan pejabat negara lain serta ormas Islam, maupun ahli ilu astronomi, maupun BMKG," kata Gus Yaqut. Beliau mengatakan,  dari 101 titik lokasi pemantauan, kesemuanya melaporkan tidak melihat hilal.

"Oleh karena itu, 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada hari Ahad 3 April 2022 Masehi," kata Gus Yaqut. (01/04/2022)


#SAYAINDONESIA

#BerbagiKebaikan

#Indonesia

Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA