Komunikasi Yang Tak Terhubung

Salah satu kelemahan kita di era medsos dan digital saat ini adalah lemahnya penguasaan  narasi atau kecakapan bertutur. Narasi tulisan dan bahkan narasi lisan pun seringkali disalah-artikan. Sehingga perlu yang namanya klarifikasi. 
Gejala apa ini? Beberapa kawan dekat saya, ketika ber-whatsapp atau sms dengan saya, tiba-tiba beralih ke percakapan via telpon. Rupanya ada rasa trauma kalau komunikasi lewat sms atau wa atau messenger. Takut salah paham, katanya.
Ini sebuah gambaran yang ironis dan paradoks, ketika sarana komunikasi justru lebih dimudahkan di era sekarang ini. Tapi justru lebih memilih telponan langsung daripada via sms, wa atau messenger.
Intonasi suara berarti jauh lebih terpercaya untuk menangkap apa maksud yang terkandung pada sebuah permbicaraan daripada lewat tulisan.
Memang sering saya denger kerabat atau kawan saya bertengkar dengan mitra dialognya gara-gara salah menangkap maksud dari obrolan lewat wa atau messenger. Padahal kata-kata atau kalimat yang tertulis sudah sedemikian eksplisit, gamblang.
Berarti ada suasana psikologis yang amat paradoks dengan salah satu motto yang jadi merk atau branding salah sarana komunikasi kita saat ini : CONNECTING PEOPLE.
Ternyata, kemudahan sarana komunikasi dan telekomunikasi saat ini, malah membuat antar manusia tidak saling terhubung. Tidak ada keterhubungan batin. (24/03/2022)

Penulis : DR. Hendrajit (Direktur Eksekutif Globa Future Institute)

#SAYAINDONESIA
#BerbagiKebaikan
#Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lembaga Swadaya Masyarakat SAYA INDONESIA